Selasa, 27 Desember 2011

IPTEK dan Kemiskinan

TUGAS ISD KE - 3

A. Ilmu Pengetahuan

Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

DEFINISI MENURUT PARA AHLI :

1.    The Liang Gie, 1991
Sekumpulan proposisi sistematis yang terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang  benar dengan ciri pokok yang bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik umum.

2.    C, Verhaak
Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah-    langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis.

3.    J. Haberer 1972
Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.

4.    J.D. Bernal 1977   
Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.

5.    E. Cantote 1977   
Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992

6.    E.F. Schumacher    
The perfections of science are purely practical-the objective practical the objective, i.e. independent of character and  interests of the operator,     measurable, recordable and repeatable.
7.    Prof. Burr

 Like the fields of physics, sciences are part of the organization of the universe and are influenced by the fast forces of space .

8.    Cambridge-Dictionary 1995   
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan  tertentu dengan sistim, met ode untuk     berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.

Empat hal sikap yang ilmiah

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi empat hal yaitu :
1.    Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif
2.    Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3.    Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4.    Merasa pasti bahwa setiap  pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.


B. Teknologi

Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :
  • Teknologi sebagai barang buatan
    Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
  • Teknologi sebagai kegiatan manusia
    Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
  • Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
    Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.
  • Teknologi sebagai kebulatan system
    Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa.
Di antara ketiganya, IPA menggunakan lambing-lambang komunikasi yang paling pasti seperti matematika, fisika, kimia, biologi sehingga kemungkinan untuk disalah mengerti kecil sekali. Proses rekayasa sudah barang tentu menggunakan lambing-lambang yang digunakan dalam IPA, tetapi Rekayasa juga sedikit menggunakan bahasa-bahasa yang digunakan dalam ilmu social sehingga mudah dipahami. Jadi Rekayasa adalah wilayah tengah-tengah, dimana dapat menggunakan lambing-lambang dalam IPA dan juga mampu di pahami karena terdapat ilmu sosialnya. Sedangkan Teknologi, kerena fungsinya adalah untuk mempermudah kegiatan manusia maka harus lebih dimengerti manusia sehingga teknologi mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
Banyak sekali pengertian teknologi, dalam buku yang berjudul The Man-Made World, penulis buku berpikiran sekarang ini manusia tidak hanya sekedar tinggal di dunia ini tetapi juga sekaligus tinggal di dalam alam teknologi ciptaan manusia itu sendiri yang tentunya tidak lepas dari izin Allah ta’ala. Lalu apa artinya??? Maksudnya adalah :
  • Manusia tidak dapat dipisahkan lagi dengan teknologi
  • Manusia memerlukan teknologi dalam seluruh aspek kehidupannya
  • Teknologi menjadi tempat dan lingkungan hidup manusia (habitat).
Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi.

C. Iptek dan Nilai

 Bagaimana apabila IPTEK tidak di landasi nilai???
Apabila IPTEK tidak di landasi nilai maka akan sangat berbahaya sekali, karena manusia akan tidak mampu mengendalikan kebudayaannya,
sehingga manusia pun tidak bisa memfilter apa saja yang ada didalam IPTEK.
Contohnya:
“Pada makanan yang diberikan minyak babi yang nantinya akan menghasilkan makanan vegetarian dengan rasa daging. “
Kita sebagai seorang muslim ini sangat di haramkan memakan makanaan seperti ini karena makanan tersebut berasal dari sel babi yang sudah jelas di haramkan dalam islam.
Jadi apa dong solusinya???
Sebaiknya untuk para produsen yang baik,dapat mencantumkan komposisi apa saja yang ada pada makanan yang telah di olah.
Atau hentikanlah kebiasaan itu.
Supaya kita pun sebagai konsumen merasa tenang,apabila membeli dan mengkonsumsi makanan olahan tersebut.
Agar sama-sama untung.

D. Kemiskinan





Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh.Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.

Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.

Sumber :
http://bonbonsai.blogspot.com/2011/01/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html
http://terusbelajar.wordpress.com/2008/08/07/pengertian-teknologi/
http://imamarliana-ilmusosialdanbudayadasar.blogspot.com/2011/06/iptek-dan-nilai.html
http://nengsary.wordpress.com/2011/01/09/iptek-dan-kemiskinan/

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

ISD Ke-3
A. Pengertian Masyarakat Kota, Aspek Negatif dan Positif, Perbedaan Desa dan Kota. 
I. Pengertian Masyarakat 
-       R. Linton : Masyarakat adalah setiap kelompok yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. -       M. J. Herkovitz : Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
-       J. L. Gillin dan J. P. Giliin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
-       S. R. Steinmentz : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan yang lebih kecil yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur.
-       Hasan shadily : Masyarakat adalah golongan besar dan kecil dari beberapa manusia yang dengan pengaruh bertalian secara bergolongan.


Kelompok manusia yang dimaksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fundamental yaitu :
  1. Adaptasi dan organisasi dari tingkah para anggota
  2. Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau L Esprit De Cerpa
Masyarakat dalam arti luas : Yaitu keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan bangsa dan sebagainya.
Masyarakat dala arti sempit : Yaitu sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek tertentu misalnya : teritorial, bangsa dan golongan.

Dari definisi diatas diambil kesimpulan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Harus ada kumpulan manusia, dan harus banyak bukan kumpulan binatang.
  2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
  3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam :
  1. Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan dan lain-lain.
  2. Masyarakat Merdeka :
    1. Masyarakat Natur : yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku dan keturunan.
    2. Masyarakat Kultur : yaitu masyarkat yang terjadi karena kepentingan keduniawian atau kepercayaan, misalnya : koperasi, kongsi perekonomian,gereja.
Ada 2 tipe manusia :
  1. Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks yang belum mengenal pembagian kerja belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya.
  2. Masyarakat yang sudah kompleks yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam bidang karena ilmu pengetahuan modern sudah maju. 
II. Masyarakat Perkotaan

 Masyarakat perkotaan sering juga disebut Urban Community. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :
-       Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
-       Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain,    keluarganya sukar untuk disatukan, sebab perbedaan perbandingan kepentingan, paham politik, agama.
-       Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
-       Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
-       Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari faktor pribadi.
-       Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota.
-       Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota.

 II. Aspek Positif dan Negatif


Secara umum dapat bahwa suatu lingkungan perkotaan harus memiliki 5 unsur yang meliputi :
a. Wisma
b. Karya
c. Marga
d. Suka
e. Penyempurnaan
  Kelima unsur pokok ini merupakan pola pokok dari komponen perkotaan.Untuk itu semua maka tugas dan fungsi aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan : 
1. Aparatur kota harus dapat menyelesaikan berbagai masalah 
2. Kelancaran dalam pelaksanaaan pembangunan 
3. Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik 
4. Dalam rangka pemekaran kota,harus ada kerja sama yang baik dari berbagai pihak.
 
Dengan ini semua maka diharapkan pengembangan kota dan desa dapat dijalankan secara merata,tidak terpusat hanya pada suatu tempat dan program.


III. Perbedaan Desa dan Kota

 Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk, Yaitu :
  1. Jumlah dan kepadatan penduduk
  2. Lingkungan hidup
  3. Mata pencaharian
  4. Corak kehidupan sosial
  5. Stratifikasi sosial
  6. Mobilitas sosial
  7. Pola interaksi sosial
  8. Solidaritas sosial
  9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.
Perbedaan paling menonjol adalah mata pencaharian :
-       Kegiatan penduduk desa berada di sektor ekonomi promer yaitu bidang agraris
-       Kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliputi bidang industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu yaitu bidang pelayanan jasa.
-       Jadi kegiatan di desa adalah mengolah bahan-bahan mentah, baik bahan kebutuhan pangan, sandang maupun lain-lain bahan-bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia, sedangkan koya mengolah bahan-bahan yang berasal dari desa menjadi bahan-bahan setengah jadi atau mengolahnya sehingga berwujud bahan jadi yang dapat segera dikonsumsi.
-       Di desa jumlah ataupun jenis barang yang tersedia berbagai macam barang yang jumlahnya pun melimpah.
-       Bidang produksi dan jalur distribusi di perkotaan lebih kompleks bila dibandingkan dengan yang terdapat di pedesaan, Dan corak kehidupan di desa dapat dikatakan masih homogen.

B. Hubungan Desa dan Kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

Dalam kenyataannya hal ideal tersebut kadang-kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal, luas lahan pertanian sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang seperti pulau Jawa. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui intensifikasi budi daya di bidang ini. Akan tetapi, pertambahan hasil pangan yang diperoleh melalui upaya intensifikasi ini, tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk, sehingga pada suatu saat hasil pertanian suatu daerah pedesaan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya saja, tidak kelebihan yang dapat dijual lagi. Dalam keadaan semacam ini, kotaterpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari daerah lain, bahkan kadang-kadang terpaksa mengimpor dari luar negeri. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Mereka ini merupakan kelompok pengangguran, baik sebagai pengangguran penuh maupun setengah pengangguran.

C. Pengertian Masyarakat Desa, Hakikat dan Sifat Masyarakat Desa

I. Pengertian Desa / Pedesaan
 
Menurut Sutardjo Kartohadikusuma: “Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri”. Menurut Bintarto: “Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di situ(suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. Menurut Paul H. Landis: “Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.

Ciri-ciri umumnya sebagai berikut:
a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c) Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan, alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
d) Sistem kehidupannya berkelompok
e) Termasuk kedalam masyarakat homogen dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat
f) Homogenitas Sosial
g) Hubungan primer
h) Kontrol sosial yang ketat
i) Gotong-royong
j) Ikatan sosial
k) Magis religius

II. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan 

Menurut Ferdinand Tonies: “Masyarakat pedesaan adalah masayarakat gemeinschaft (paguyuban), dan paguyubanlah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.” Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, diantaranya sebagai berikut:
a) Konflik (pertengkaran)
Pertengkaran terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar keluar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dsb.
b) Kontroversi (pertentangan)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic).
c) Kompetisi (persiapan)
Masyarakat Pedesaan adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasa dan mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif.
d) Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain, jadi jelas bahwa masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas.

Menurut Mubiyanto petani di Indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Petani itu tidak kolot
b) Narimo (menyerah kepada takdir)

III. Unsur dan Fungsi Desa 

Unsur-unsur desa adalah sebagai berikut:

1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.

ketiga unsur ini tidak lepas antar satu sama lain, artinya tidak berdiri sendiri melainkan merupakan satu kesatuan.

Fungsi desa adalah:

1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll

D. Urbanisasi dan Urbanisme

Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Sedangkan definisi dari Urbanisme ialah sikap dan cara hidup orang kota, perkembangan daerah perkotaan dan ilmu tentang kehidupan kota.
Proses urbanisasi boleh dikatakan terjadi diseluruh dunia, baik pada Negara-negara yang sudah maju industrinya maupunyang secara relative belum memiliki industry. Urabanisasi juga memiliki akibat-akibat yang negatiif terutama dirasakan bagi Negara agraris seperti Indonesia ini. Dan boleh dikatakan factor kebanyakan penduduk dalam suatu daerah “over-population” erupakan gejala yang umum di Negara agraris yang secara ekonomis masih terbelakang.
Sebab-sebab Urbanisasi
1.)   Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
·         Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
·         Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
·         Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
·         Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
·         Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

2.)   Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
·         Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota  banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
·         Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
·         Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
·         Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
·         Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.
Pesekutuan hidup yang paling kecil dimulai saat manusia primititif mencari makan, yaitu dengan berburu , sebagai migrator, nomad berjumlah 10-300 orang. Kenyataan ini disesuaikan dengan persediaan makanannya, berkembangnya cara bertani menyebabkan lahirnya lahirnya suatu persekutuan hidup permanen pada suatu tempat dengan sifat yang khas yaitu : Kekeluargaan, ada kolektivitas dalam pembagian tanah dan pengerjaannyam ada kesatuan ekonomis yang memenuhi kebutuhan sendiri. Menurut Koentjaraningrat, suatu masyarakat desa menjadi sutu persekutuan hidup dan social berdasarkan atas dua macam prinsip :
1.    Prinsup hubungan kekerabatan (geneologis)
2.    Prisip hubungan tinggal dekat/territorial
Namun prinsip ini kurang lengkap jika yang mengikat adanya aktivitas tidak diikut sertakan, yaitu :
1.    Tujuan khusus yang ditentukan oleh faktor ekilogis
2.    Prinsip yang dating dari atas oleh aturan dan undang-undang.
 E. Perbedaan Masyarakat Desa dan Kota

Masyarakat adalah sebuah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti cara hidup dan peraturan yang harus dipatuhi dimana individu itu tinggal. Sebuah kelompok masyarakat akan mengikuti peraturan yang sudah menjadi kebiasaan di lingkungan mereka atau akan mematuhi sebuah aturan yang sudah lama berlaku di lingkungan mereka. Semua manusia bersaudara dan kita semua sama. Yang membedakan diri kita dengan individu lain atau orang lain adalah jalan pikiran kita. Kelompok masyarakat yang tinggal disatu tempat yang jauh dari keramaian kota tentu akan berbeda dengan kelompok masyarakat yang tinggal dikeramaian kota yang penuh dengan kemajuan tekhnologi dan derasnya informasi yang masuk ke jalan pikiran kelompok masyarakat tersebut. Hal ini sudah dibuktikan diberbagai negara belahan dunia. Bukti yang sangat jelas adalah diberbagai negara pasti terdapat suku asli atau penduduk asli yang tinggal dipedalaman yang masih memiliki kepercayaan kepada leluhur mereka dan mereka masih memakai peraturan yang sudah lama mereka pakai sejak nenek moyang mereka hingga sekarang. Hal ini disebabkan karena kehidupan mereka jauh dari segala informasi tentang kemajuan jaman sehingga mereka tidak tahu apa-apa tentang kehidupan diluar.

Tidak semua penduduk dipedalaman atau perdesaan tertinggal dari kemajuan jaman. Ada perdesaan yang mengikuti kemajuan tekhnologi dan kemajuan jaman. Walaupun mereka mengikuti kemajuan jaman yang ada dan mengikuti kemajuan tekhnologi tetapi mereka tetap menyaring informasi yang masuk kedalam pikiran mereka. Orang yang hidup didesa biasanya lebih mandiri dan produktif dibandingkan dengan masyarakat yang hidup dikota. Hal ini disebabkan karena masyarakat didesa mencari makan dari hasil bercocok tanam dan hasil dari kebun mereka, sedangkan masyarakat dikota jarang yang melakukan bercocok tanam dan berkebun. Disamping kurangnya lahan bertani di kota banyak masyarakat diperkotaan yang tidak mau cape, mereka sudah terbiasa hidup instant yang sudah serba ada di kota. Itu merupakan salah satu yang membedakan masyarakat kota dan masyarakat desa. Masyarakat desa yang lebih mau berusaha berjuang hidup dibandingkan dengan masyarakat kota yang sudah terbiasa dengan berbagai hal yang instant dan hanya tinggal menerima hasil tanpa harus memperjuangkannya.

Dari segi sikap masyarakat desa jauh lebih dapat bersosialisasi dibandingkan dengan masyarakat dikota. Masyarakat didesa lebih berkerabat antara satu dengan yang lainnya. Karena didesa yang paling penting adalah saling membantu, saling menolong, saling menghargai dan menghormati dan saling pengertian.hal-hal itulah yang menjadikan masyarakat didesa jauh lebih dapat bersosialisasi dibandingkan dengan masyarakat dikota. Masyarakat dikota banyak yang kurang dapat bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar mereka. Hal ini dibuktikan di kota banyak perumahan yang mendirikan pagar setinggi 2 meter lebih sehingga banyak masyarakat yang tidak mengetahui siapa yang tinggal di rumah tersebut. Masyarakat di perkotaan banyak yang lebih suka menyendiri doibandingkan berkumpul antar tetangga. Hal inilah yang membedakan masyarakat desa dan masyarakat kota dalam bersosialisasi antar masyarakat sekitar di lingkungan mereka.
Dari segi penghasilan pun masyarakat desa dan masyarakat kota sangat berbeda jauh. Masyarakat kota biasanya memiliki lebih banyak penghasilan dibandingkan dengan masyarakat di desa. Dan hasil penghasilan merekalah yang akan mempengaruhi gaya kehidupan mereka. Masyarakat yang memiliki penghasilan yang tidak cukup banyak mungkin akan lebih belajar untuk menghemat uang mereka dan menggunakan mereka sebaik-baiknya untuk menyambung hidup mereka dan biasanya penghasilan masyarakat yang lebih besar yang biasanya masyarakat perkotaan biasanya mereka lebih boros dalam penggunaan penghasilan mereka. Maka dari segi penghasilanlah yang membedakan biaya hidup di kota jauh lebih mahal dibandingkan didesa. Biaya hidup didesa yang jauh lebih murah dibandingkan didesa. Karena segala sumber daya makanan yang ada dikota biasanya berasal dari desa sehingga harga dikota jauh lebih mahal dibandingkan didesa.

sumber :
http://claravia.blog.com/2009/10/28/masyarakat-perkotaanaspek-aspek-positif-dan-negatif/
http://dimazmarham.blogspot.com/2009/12/hubungan-desa-dan-kota.html/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/pengertian-masyarakat-pedesaan/
http://tanamalt.blogspot.com/2010/11/urbanisasi-dan-urbanisme.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/perbedaan-masyarakat-desa-dan-kota/
 
Dewi Ayu Kartika Blogger Template by Ipietoon Blogger Template